ARTIKEL
Sindrom
Paska Aborsi Dari Sudut Pandang Seorang Dokter
Oleh Dr. Stephen Edmondson
Dr. Stephen Edmondson adalah seorang
psikiater yang membuka praktek pribadi selama 19 tahun di
Atlanta, USA. Menuntut ilmu di Medical College of Georgia, Augusta, USA dan
kuliah kerja nyata di Piedmont Hospital, praktek kerjanya
dilaksanakan di University Hospital, Baltimore, USA. Dua tahun terakhir praktek kerjanya dilaksanakan di Emory
University Hospital, lalu bergabung sebagai US Navy Medical
Officer. Dalam
tahun-tahun praktek pribadinya, dr. Stephen telah banyak
membantu wanita-wanita yang mengalami Sindrom Paska-Aborsi.
Apa yang dimaksud dengan Sindrom
Paska-Aborsi (Post-Abortion Syndrom - PAS)?
Sindrom
Paska-Aborsi (Post-Abortion Syndrom - PAS) masuk dalam kategori
kelainan paska-trauma berat(Post Traumatic Stress Disorder),
entah itu yang akut (langsung terjadi) atau baru timbul di
kemudian hari. Dalam
bentuk akut, gejala-gejalanya timbul dalam 6 bulan setelah
trauma berlangsung dan biasanya sembuh dalam waktu 6 bulan
kemudian. Jika PAS
timbul di kemudian hari, gejala-gejalanya menetap lebih lama dan
PAS akan timbul lama kemudian.
PAS yang saya temui kebanyakan timbul dalam jangka waktu
yang lama setelah aborsi dilakukan, berbulan-bulan hingga
beberapa tahun kemudian.
Apakah
PAS dikenal di dunia kedokteran?
Masalah
ini telah dibahas secara luas dan sekarang telah dikenal di
dunia kedokteran. Seorang
dokter juga sudah mengenali ciri-ciri pasiennya yang terkena
stress yang disebabkan pengguguran kandungan. Kelainan akibat
stress masih termasuk sesuatu yang baru pada tahun 1981 atau
1982 sejalan dengan munculnya sindrom paska-perang Vietnam dari
para serdadu veteran perang.
Mengapa
PAS baru muncul lama setelah aborsi dilakukan?
Saat
ingin melakukan aborsi, seorang wanita berada dalam kebingungan
dan kebimbangan. Dengan
dorongan atau ancaman dari orang-orang sekelilingnya, maka
seorang wanita tanpa pikir panjang akan langsung menyetujui
proses pengguguran kandungannya. Setelah semuanya terjadi, yang dipikirkan adalah bagaimana
kelanjutan hidup si wanita tadi dan bagaimana caranya melupakan
aborsi yang telah terjadi.
Penyangkalan lalu muncul.
Si wanita tidak mau memikirkan atau membicarakan hal itu
lagi, dia mau menjadikannya rahasia pribadi.
Dia menjadi tertutup, takut didekati.
Penyangkalan, kematian seorang anak atau kerabat dekat,
perasaan tertekan, atau menghapus ingatannya dapat membuat
seorang wanita tidak mengingat-ingat aborsi yang dilakukannya
untuk sementara waktu. Tetapi
untuk melakukan hal-hal itu, seorang wanita memerlukan ketegaran
mental yang tinggi.
Gejala-gejala
apa yang biasanya timbul mendahului PAS?
Penyangkalan
adalah salah satunya. Saat
kenangan datang kembali, mungkin si wanita dalam tidurnya
mendapatkan mimpi-mimpi mengenai bayi atau klinik aborsi.
Terkadang, rasa bersalah dan penyesalan muncul.
Depresi adalah salah satu tanda awal terjadinya PAS,
disertai rasa gelisah dan marah-marah.
Si wanita akan mengalami perasaan yang buntu – sebagai
contoh ia berada dalam suatu keramaian tanpa dapat menikmatinya.
Mungkin juga terjadi rusaknya hubungan pernikahan atau
hubungan dengan kekasihnya, menarik diri dari hubungan intim dan
hilangnya gairah berhubungan intim.
Terkadang kita menyaksikan kehamilan yang terus-menerus,
karena mungkin si wanita berusaha menebus dosa pembunuhan yang
dilakukan terhadap anaknya sendiri lewat aborsi dengan jalan
melahirkan berkali-kali. Mungkin
juga terjadi kesulitan berkonsentrasi, inefisiensi kerja dan
pikiran yang buntu.
Adakah
hubungan antara PAS dan penyiksaan anak?
Depresi,
marah-marah dan kesukaran menerima kenyataan membuat si wanita
menjadi sukar sekali berhubungan dengan anak-anak.
Dalam semua kasus kelainan paska-trauma berat, frustasi
sering kali muncul, dan si wanita mungkin dapat dengan tiba-tiba
meledak kemarahannya hanya karena sebab yang kecil dan mungkin
juga bisa menyakitkan orang lain.
Saya pernah membaca sebuah jurnal.
Si penulis menyatakan bahwa manusia pada dasarnya
memiliki keinginan kuat untuk mempunyai keturunan, tetapi untuk
waktu sekarang, nilai hidup anak-anak menjadi turun.
Sekali kita melakukan aborsi, maka nilai hidup seorang
anak akan turun lebih rendah lagi.
Ini semua memotong keinginan kita untuk memiliki
keturunan. Ketidak
pedulian kita pada anak-anak juga mempengaruhi cara kita
mengasuh anak, menambah angka pada jumlah kehamilan yang tak
diinginkan, meningkatkan aborsi dan penyiksaan anak.
Apakah
ada saat atau situasi yang bisa memicu terjadinya PAS?
Ada
beberapa kejadian yang membuat seorang wanita mengingat kembali
aborsi yang dilakukannya, seperti si wanita harus menjalani
rawat inap di rumah sakit atau masuk ke dalam ruang operasi.
Menunggui anaknya yang akan dioperasi, kelahiran anaknya
atau melihat bayi temannya.
Juga mungkin saat melihat anaknya atau anggota
keluarganya atau juga teman yang meninggal.
Apakah
setiap wanita yang melakukan aborsi bisa terkena PAS?
Beberapa
wanita dapat melewati masa-masa paska-aborsi dengan bimbingan
konsultan, Gereja atau keluarga dan teman-teman.
Tetapi saya percaya, seorang wanita yang sama sekali
tidak terpengaruh oleh aborsi yang dilakukannya adalah seorang
wanita yang memiliki keanehan kejiwaan.
Wanita seperti itu biasanya tidak memiliki perasaan
terhadap sesamanya dan tidak memikirkan akibat tindakan yang
dilakukannya terhadap orang lain.
Lebih pandai seorang wanita menekan perasaannya, lebih
lama PAS datang padanya, tetapi si wanita akan merasa tambah
tertekan. Beberapa
wanita yang melakukan aborsi dapat dengan santai membicarakannya.
Mereka membuat tim konseling dan terlihat biasa-biasa
saja, tetapi sebetulnya mereka telah menghabiskan waktu dan
tenaga yang banyak untuk bisa tampil seperti itu.
Bagaimana
cara menanggulangi PAS?
Saya
mendiagnosa gejala-gejala yang timbul secara hati-hati tanpa
mengambil keputusan apa-apa.
Saya akan membawa si pasien mengingat kembali
kehidupannya dan mewawancarai keluarga dekatnya.
Saya akan mengunjungi si pasien sering-sering,
tetapi ingat, pertama-tama, jangan pernah menjejalinya
dengan banyak hal atau membombardirnya dengan
pertanyaan-pertanyaan sulit.
Saat dalam proses mengenang kembali aborsi yang
dilakukannya, si pasien harus mengerti bagaimana dan kenapa hal
itu terjadi. Si pasien harus melihat bagaimana dia menjalani hidupnya
paska-aborsi.
Apakah
penyesalan akan aborsi merupakan salah satu aspek penting terapi
PAS?
Ya,
tetapi seringkali kita beralasan bahwa yang digugurkan itu
belumlah menjadi manusia. Untuk
seorang wanita yang sedang kebingungan, adalah mudah untuk
mengatakan bahwa janin itu adalah sebentuk tissue.
Tetapi tissue ini, yang ada dalam rahimnya, bukanlah
bagian dari tubuhnya. Janin
adalah individu yang unik.
Tidak mungkin ada yang sama satu dengan yang lainnya.
Tidak mungkin ada duanya.
Untuk menghilangkan penyesalannya, seorang wanita harus
mengakui bahwa anak yang dikandungnya sudah digugurkan.
Bagaimana
cara menolong wanita dengan PAS?
Penderita
harus mencari bantuan pada orang-orang yang pro-kehidupan, tim
konseling atau konsultan yang menentang aborsi dan dapat
membantu memulihkan perasaan penderita akan arti kehidupan.
Pengguguran kandungan membawa dampak buruk bagi arti
kehidupan.
Artikel
ini terbit di buletin American Association of Pro-Life
Pediatricians (Asosiasi Dokter-Dokter Anak Pendukung Kehidupan
Amerika), Musim Semi, 1990. Dicetak ulang dengan seijin buletin Association for
Interdisciplinary Research in Values and Social Change, Vol. 3,
No. 4, Musim Dingin, 1991.
|