ALASAN ABORSI
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil - baik
yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan.
Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan yang non-medis
(termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)
Di
Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1.
Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir,
sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2.
Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3.
Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
Alasan
lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah
memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan
karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu
akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat
merasakan gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan
seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang
mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam
kandungannya adalah boleh dan benar .
Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian
seorang wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Data
ini juga didukung oleh studi dari
Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang
menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau
incest (hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa
calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh
yang serius.
Sedangkan
93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk
kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu
membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi.
|